Mata Marza

Minggu, 10 Januari 2010

Mona Sylviana

NYAMUK berdenging di liang telinga.

Marza bangun dan nyaris jatuh dari bangku tempatnya berbaring. Ia membuka kelopak mata. Likat. Diturunkannya kaki. Marza bersandar di meja kayu. Tangan ringkih itu menyibak spanduk yang nempel di pagar gedung tua.

Hampir satu bulan Marza tidur di tenda jualan yang ditinggal mudik pemiliknya. Hampir satu bulan juga gedung tua di samping tenda itu ramai.

Halamannya penuh deretan mobil.

Sebuah mobil berja

...

Berita Lainnya