TAK SUDAH MENAFSIR RUMAH
Minggu, 13 September 2009
bagi ari pahala hutabarat
1
dengan apa hendak kau lesatkan
panah pulang
sedang busur pergi
belum lengkung di punggungmu
jangan kasih telingamu merayu pulang
sebelum mulutmu selesai menyeru pergi
karena itu sepadan dengan mencerai kepala
dari badan
aku menyandang pulang, katamu
karena pergi cuma sebatas bayang diri
2
lantas segala alamat pulang
kau tempuh
jalan-jalan melepuh
isyarat munajat berkhianat
segenap rumah
kau geledah
pintu-pintu kuak
jendel