PAYAJARAS

Minggu, 9 Agustus 2009

  • Raudal Tanjung Banua

    Aku datangi apa yang layak aku datangi
    Jalan berkelok dan berhenti
    dekat lapangan pasar malam, aku lalu masuk
    sepenuh degup hati
    ke kampung-kampung penuh kilang
    tempat saudaraku, perantau tanah seberang,
    memeras dan menyuling asin keringat
    sekaligus rasa asingnya pada tanah dan langit
    yang tak kunjung merendah
    bagai menyuling minyak nilam dan air mata
    di ladang-ladang yang jauh
    di punggung bukit hutan Sumatera.

    Aku masuki setiap pintu

    ...

  • Berita Lainnya