Marionette

Minggu, 27 April 2008

Kurnia Effendi dan M. Iksaka BanuSETIAP kali berpisah dengan Ratna Juwita, rongga hati Syamsudin serupa gerbong yang terlepas dari tautan lokomotif kereta api larut senja. Berhenti ngungun, terasing di tengah bentangan sawah gelap dengan beribu titik cahaya kunang-kunang. Jauh ditinggalkan dengan sebuah bentang: sunyi yang tak tergambarkan."Senang berbicara denganmu, Syam."Terngiang ucapan Hubert Tadeus Geelman di ambang teras, satu jam yang lalu, ...

Berita Lainnya