Bunga Meranti

Minggu, 2 Maret 2008

Yetti A.KA

RANDU nyusup dalam dada, dan kudengar tangis pertama lelaki kecil itu, keras dan menghentak. Kelambit di bawah atap berdecit. Husshh, diam! Diam! Jangan ribut. Jangan sekarang. Lihat! Randu membuka mata. Ayo. Ayo, buka matamu yang lebar, ada yang ingin berbagi kisah.

LANGIT perak sewarna bulu burung dara. Aku yang menyambut kelahiran itu pertama kali, pada sebuah pagi ketika hujan tiba-tiba reda setelah mengguyur kampung selama dua hari

...

Berita Lainnya