Menyambut Ramadan dengan Dugderan

Menyamakan persepsi datangnyaawal Ramadan. Diwarnai dengan karnaval dan pasar.

Tempo

Kamis, 17 Mei 2018

TRADISI dugderan menjadi te-tenger atau pe-nanda datang-nya 1 Ramadan bagi warga Kota Semarang. Kata "dug" dan "der" menggambarkan sejarah munculnya dug-deran dengan mem-bunyikan meriam dan petasan pada 1811 sejak era Bupati Kiai Raden Mas Tumenggung (KRMT). Dugderan dilakukan untuk menyamakan persepsi datangnyaawal Ramadan karena masih ada perbedaan hari pelaksanaan.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi alias Hendy, mengatakan filosofi dugderan meru

...

Berita Lainnya