Mimpi Jadi Ibrahim
Idrus F. Shahab
Wartawan Tempo
Anak itu duduk termenung di sebuah gundukan tanah gurun. Wajahnya menengadah, menatap langit yang tak bertepi. Ia terbenam dalam kontemplasi, membaca benda-benda langit. Baginya, iqra bukan sekadar membaca, tapi lebih mendekati menyidik dan menyibak apa yang bersembunyi di balik benda-benda langit itu.
Ya, jauh hari sebelum Jibril memeluk Muhammad bin Abdullah sambil berkali-kali menyebut "Iqra!"di sebuah gua sempit di Jabal Nur, Mekah, ada seorang anak—mungkin usianya baru masuk akil balig—gemar mengimplementasikan iqra.
Sabtu, 2 Juli 2016
Idrus F. Shahab
Wartawan Tempo
Anak itu duduk termenung di sebuah gundukan tanah gurun. Wajahnya menengadah, menatap langit yang tak bertepi. Ia terbenam dalam kontemplasi, membaca benda-benda langit. Baginya, iqra bukan sekadar membaca, tapi lebih mendekati menyidik dan menyibak apa yang bersembunyi di balik benda-benda langit itu.
Ya, jauh hari sebelum Jibril memeluk Muhammad bin Abdullah sambil berkali-kali menyebut "Iqra!"di sebuah gua sempit
...