Melawan Arus

Di tanah Melayu, istilah "mudik" sudah berusia ratusan tahun. Jan Pijnappel Gzn., guru besar linguistik, geografi, dan etnologi Hindia Belanda di Akademi Delft pada pertengahan abad ke-19, memasukkan lema "moedik" dalam Maleisch-Nederduitdch Wordenboek (Kamus Melayu-Belanda) yang terbit pada 1863. Menurut Pijnappel, "udik" berarti "daerah atas sungai/hulu". "Mudik" berarti "berlayar melawan arus" dan "dimudik" berarti "ke atas, yang lebih tinggi". Kata itu bahkan hidup dalam sastra Belanda, seperti muncul dalam Vergeelde Portretten uit een Indisch Familiealbum (Potret Kuno di Album Keluarga Hindia), memoar Rob Nieuwenhuys, pengarang Belanda kelahiran Semarang pada 1908.

Jumat, 25 Juli 2014

Kurniawan
Wartawan

Di tanah Melayu, istilah "mudik" sudah berusia ratusan tahun. Jan Pijnappel Gzn., guru besar linguistik, geografi, dan etnologi Hindia Belanda di Akademi Delft pada pertengahan abad ke-19, memasukkan lema "moedik" dalam Maleisch-Nederduitdch Wordenboek (Kamus Melayu-Belanda) yang terbit pada 1863. Menurut Pijnappel, "udik" berarti "daerah atas sungai/hulu". "Mudik" berarti "berlayar melawan arus" dan "dimudik" berarti "ke atas, yang lebih ti

...

Berita Lainnya