Puisi M. Rifdal Ais Annafis
Puisi M. Rifdal Ais Annafis
Tempo
Minggu, 31 Desember 2023
M. Rifdal Ais Annafis
Venesia, Suatu Hari
dengan sedikit gugup, ia kenali batas kanal
seperti hari menyela pada sore hari.
tanpa kabut,
atau jembatan tua
Basilia
hanya ditirunya dua gadis imigran
bernyanyi, lagu kelewat pendek
tentang perang
“aku ingin anggur khas dunia ketiga,”
menyeru ia dengan bahasa lain dunia.
tetapi hanya taksi air tanpa putih camar
dengan anggun tembok,
yang tak melepas sepasang telinga.
telah ia lewati Bridge of Sigh itu,
menjelang maut tiba
helaan nafas,
dan sembab mata
penuh menciumi La Dominante
seperti akan segera gugur bau laut
dari gelap hidup.
ia mengenang dua perahu,
yang dihanyutkan dewa-dewa ke arah timur
ke asia jauh
“untuk membebaskan,
kepedihan dunia ketiga,” batin ia sekali lagi,
tetapi ia hanya sandera dengan maut
sedekat cuaca, “berserulah dunia, berserulah!”
Yogyakarta, 2023
Taman Trivoli dan Bunga-bunga Sepi
Kepada Alm. H. Nor Hidayah, untuk Nafahatul W.
Seperti kota-kota suci,
taman itu memekarkan hasrat bunga-bunga atau,
doa kecil arsitektur tradisional Copenhagen yang lain.
Dengan jalan-jalan khas laut–kalau boleh disebut,
seperti mencari yang tak sampai
Juga mengabadikan setiap sore yang nyaris
dari bibr-bibir wisatawan
sebuah tanda berkabung
berpendar pada langit-langit
Sementara, kita sepakat memesan pesawat demi ini:
Memetik kelopak bunga-bunga, meringkus semerbaknya,
lalu menabur kerelaan dibatas antara hidup dan maut,
di atas kuburan ayahmu. Sebelum memercayai kehilangan.
Sumenep, 2021
M. Rifdal Ais Annafis menjadi peserta Residensi Literatur yang diselenggarakan Yayasan Gangsebelah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Gresik (2023). Buku puisinya, Artefak Kota-kota di Kepala (2021), dan tulisannya dipublikasikan di pelbagai media. Saat ini berkegiatan di Komunitas Kutub Yogyakarta.