A. Muttaqin
ULAT

Minggu, 11 Mei 2008

Daun-daun ini yang mengajarku merapai bunyi, menghikmati matahari yang silih berganti dengan baju subur berderai, memekari bunga dan mimpi, memanggili batu dengan bahasa lampau, agar kembali berdenyut sepurut jantungmu, memecah selunguk rumah lapuk nan sepi, seperti saudaraku: Sahabatmu, yang mendengung dan terbang dari kembang ke tembang, dari bayang ke remang.

Tapi, ia selalu berpulang ke dadamu, ke sepasang goa mungil di gunung putihmu, di man

...

Berita Lainnya