Bersinar di Kemiringan

"Saat prestasi memudar, siapa peduli nasibnya."

Minggu, 23 Oktober 2005

Hawa pegunungan di Jayagiri, Bandung Utara, pagi itu sejuk menyegarkan. Tapi lihatlah, bulir-bulir peluh mulai mengucur di sekujur tubuhnya. Ia tak peduli. Kakinya masih saja mengayuh pedal sepeda.Di jalan datar, melesat sekencang angin. Melintasi tanjakan, tak tebersit sedikit pun keinginan untuk menyerah. Tiba di jalan menurun, ia terpaksa melamban. Biasanya, justru di turunan, kecepatan gadis itu menggila: jarak 1,5 kilometer ditempuh dalam hi...

Berita Lainnya