Menikmati Teh Favorit Bekas Para Raja Eropa

Ini teh kelas satu. Tentu saja sulit mendapatkannya, karena memang tidak dijual di pasar dalam negeri. Perkebunan teh yang merupakan kenangan indah masa kecil saya.

Minggu, 24 Januari 2010

Kabut seputih kapas mengandung partikel air melintasi hamparan kebun teh depan jendela. Saya hirup dalam-dalam, rasanya seperti menelan es krim. Dan dalam sekejap hawa dingin yang lembap melewati tenggorokan, memenuhi rongga dada.

Tiba-tiba, pada pukul 06:30 WIB, terdengar sirene pabrik meraung memecah kesunyian pagi di tengah perkebunan teh yang senyap. Sirene itu seperti memberi nyawa pada perkebunan teh di lereng Gunung Kerinci, Kecamatan Kayu

...

Berita Lainnya