Tragedi Karna dan Ingatan-ingatan yang Tersisa

Dalam lakon yang ditulis Goenawan Mohamad, Karna hadir sebagai sosok yang galau akan identitasnya.

Minggu, 20 November 2011

Perempuan itu mengingatnya sebagai Radheya. Putra semata wayang yang amat dicintainya, meski bukan lahir dari rahimnya sendiri. "Dia telah menjadi seorang kesatria, bukankah itu yang dicita-citakannya sejak kecil," tuturnya. Sepucuk surat yang ditulis sang anak membawa berita. Radheya kini telah menjelma menjadi Adipati Karna. Di medan pertempuran Kurusetra, dia sedang memimpin pertempuran.

Radha (Sita Nursanti), seorang perempuan dusun, istri seo

...

Berita Lainnya