Meretas Gending, Mewujud Sonata

Kelompok pengrawit Indonesia dan Belanda tampil di Teater Salihara. Mereka memainkan repertoar gamelan kontemporer.

Minggu, 18 Juli 2010

Dua set gamelan lengkap tertata rapi. Semua instrumen berbaur meski keduanya memiliki tangga nada berbeda: slendro dan pelog. Instrumen itu ditata berkelompok sesuai dengan karakter warna suaranya. Tertangkap ada kesan yang berbeda. Sebanyak 25 penabuh itu berhadapan dengan seorang dirigen layaknya formasi sebuah orkestra.

Ya, Selasa malam lalu, seperangkat gamelan ini tak lagi memainkan klenengan tradisional. Dua kelompok pengrawit--Kyai Fatahill

...

Berita Lainnya