DOSEN ILMU POLITIK FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTAIsu poligami bukan hanya melahirkan sensasi. Ia telah menyeret kembali tarik-menarik dua otoritas yang selalu berseteru sepanjang sejarah: negara dan agama. Dan yang menjadi obyek dua otoritas tersebut adalah perempuan. Negara masih menempatkan perempuan sebagai warga kelas dua dengan hak-hak politik yang terbatas, sedangkan agama memposisikan perem