Media dan Kritik
"Kenapa Presiden dan Wakil Presiden terus-menerus punya kewajiban dikritik?" Menurut Kalla, jika pemerintah dan parlemen dinilai dan diberitakan jelek, semangat bangsa tidak bisa dikembangkan sebaik-baiknya.
Jumat, 30 Desember 2005
Veven Sp. Wardhana
PADA pengujung 2005, jagat media di Indonesia dikancing oleh dua pernyataan dari dua orang penting negeri ini: Wakil Presiden M. Jusuf Kalla dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Soetrisno Bachir. Kalla melontarkan kritiknya kepada media pada 13 Desember 2005; Bachir menilai media dalam diskusi orang-orang partainya pada 24 Desember 2005.
Kritik Kalla kepada media: pemberitaan media kerap tidak pro