Titik Nadir Kepolisian
Persoalan di tubuh kepolisian terus berdatangan. Ekspresi kemarahan masyarakat bermunculan. Reformasi mutlak diperlukan.
Teo Reffelsen
Rabu, 31 Juli 2024
PERSOALAN di tubuh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) seakan-akan tiada habisnya, hilang satu tumbuh seribu. Melalui media massa, publik bisa membaca berbagai permasalahan di kepolisian. Di media sosial, berbagai ujaran seperti "polisi lagi polisi lagi" atau "oknum kalo dikumpulin bisa jadi satu mabes" dialamatkan kepada korps baju cokelat ini. Ekspresi tersebut dapat dimaknai sebagai rasa muak, jijik, sekaligus marah terhadap kepolisian.
...