Multatuli dan Kibul Kekuasaan

Namanya juga Multatuli, yang gaya penulisannya meletup-letup dan topiknya bisa meloncat kian kemari, sehingga profesor seperti J.T. Buys bahkan bisa menilai Max Havelaar (1860) pada tahun terbitnya bahwa karya itu "tidak memiliki disiplin penulisan" (Peransi, 2005: 66).

Tempo

Jumat, 7 September 2018

Seno Gumira Ajidarma
panajournal.com

Namanya juga Multatuli, yang gaya penulisannya meletup-letup dan topiknya bisa meloncat kian kemari, sehingga profesor seperti J.T. Buys bahkan bisa menilai Max Havelaar (1860) pada tahun terbitnya bahwa karya itu "tidak memiliki disiplin penulisan" (Peransi, 2005: 66). Bagaimanapun, bahasa dan komposisi karya itu sebagai teks susastra telah membuat nama Multatuli menjulang.

Tulisan "tanpa disiplin" pun terbentu

...

Berita Lainnya