Nostalgia

Bandung Mawardi,
esais

Joko Widodo sedang menjahit nostalgia-nostalgia saat masih bocah. Sabtu, 13 September 2014, Joko Widodo ke Solo dengan misi nostalgia. Si lelaki kurus berjalan di pinggiran Kalianyar, sebelah utara Terminal Tirtonadi, Solo. Kalianyar adalah "sungai kenangan". Di sungai, Joko Widodo menjalani masa bocah dengan berenang dan mandi. Dulu, sungai berair bening. Sungai terletak di belakang rumah. Joko Widodo saat bocah tentu mengakrabi sungai, tempat untuk mengalirkan impian.

Sungai pun menjadi acuan membentuk diri dan menempa kesadaran atas nasib. Joko Widodo berfilsafat sungai, bermula dari episode hidup di lingkungan sungai. Orang berhak becermin dalam air. Suara gemericik air mengandung pesan semesta. Di sungai, filsafat hidup bisa mengalir dan memberi keinsafan atas diri. Herman Hesse, dalam novel Siddharta, menampilkan tokoh bereferensi sungai. Pengisahan Siddharta: "Dia belajar dari sungai itu terus-menerus. Dia belajar dari sungai cara mendengarkan, mendengarkan dengan hati bening, dengan jiwa terbuka, tanpa nafsu, tanpa keinginan, tanpa penilaian, tanpa pendapat." Joko Widodo bukan tokoh dalam novel, tapi mengabarkan pengesahan sungai sebagai referensi nostalgia.

Rabu, 24 September 2014

Bandung Mawardi,
esais

Joko Widodo sedang menjahit nostalgia-nostalgia saat masih bocah. Sabtu, 13 September 2014, Joko Widodo ke Solo dengan misi nostalgia. Si lelaki kurus berjalan di pinggiran Kalianyar, sebelah utara Terminal Tirtonadi, Solo. Kalianyar adalah "sungai kenangan". Di sungai, Joko Widodo menjalani masa bocah dengan berenang dan mandi. Dulu, sungai berair bening. Sungai terletak di belakang rumah. Joko Widodo saat bocah tentu mengak

...

Berita Lainnya