Krisis Irak

Tom Sapttatmaja,
Alumnus St. Vincent de Paul

Irak menjadi negeri yang terus dilanda berbagai macam krisis, sejak Presiden Amerika Serikat George W. Bush menginvasi Irak pada 2003 dan menggulingkan Saddam Hussein yang berkuasa sejak 1979. Spiral kekerasan terus menjebak Irak. Nyaris sejak invasi AS itu, perang menjadi keseharian di negeri yang dulu bernama Babilonia atau Mesopotamia serta menjadi pusat peradaban dunia tersebut.

Kini hanya ada ledakan bom bunuh diri dan terinjak-injaknya martabat manusia akibat perang dan bom bunuh diri, meski Presiden Obama sudah menarik pasukan AS sejak akhir 2011. Ketika Bush hendak menginvasi Irak pada Maret 2003, mendiang Paus Yohannes Paulus II sudah mengingatkan perang hanya mengakibatkan kekalahan bagi kemanusiaan dan menjadi aib bagi agama-agama. Ketika itu, Paus hendak dibujuk Bush yang berusaha meyakinkan bahwa serangan ke Irak merupakan perang kristiani yang sah atau Perang Salib baru (Koran Tempo, 11/2/2002).

Jumat, 4 Juli 2014

Tom Sapttatmaja,
Alumnus St. Vincent de Paul

Irak menjadi negeri yang terus dilanda berbagai macam krisis, sejak Presiden Amerika Serikat George W. Bush menginvasi Irak pada 2003 dan menggulingkan Saddam Hussein yang berkuasa sejak 1979. Spiral kekerasan terus menjebak Irak. Nyaris sejak invasi AS itu, perang menjadi keseharian di negeri yang dulu bernama Babilonia atau Mesopotamia serta menjadi pusat peradaban dunia tersebut.

Kini hanya ada led

...

Berita Lainnya