Pemimpin Profetik

Husein Ja'far Al Hadar,
Peminat Masalah Agama

Pemimpin adalah wakil Allah (khalifatullah) di bumi atau suatu negara. Jika disadari dalam kerangka itu, kepemimpinan tak akan dipahami, dihayati, dan dijalankan sebagai yang profan-imanen, melainkan sakral-transenden. Pemimpin adalah gelar profetik, sehingga tak ada bedanya antara pemimpin negara dan imam salat atau khatib Jumat.

Sebab, pada dasarnya, kepemimpinan adalah sebuah tugas suci, meski itu dilakoni di negeri sekuler sekalipun. Apalagi pemimpin Indonesia, negeri berdasarkan Pancasila yang sangat religius ini. Sebagaimana seorang imam atau khatib, ia bukan hanya mengemban amanat rakyat atau umat, tapi juga amanat Tuhan. Karena itu, ia harus pribadi yang paling memiliki sifat-sifat ketuhanan: adil, bijaksana, rahman (pengasih), rahim (penyayang), dan sebagainya. Inilah (seharusnya) visi-misi dasar seorang pemimpin (politik).

Sabtu, 17 Mei 2014

Husein Ja'far Al Hadar,
Peminat Masalah Agama

Pemimpin adalah wakil Allah (khalifatullah) di bumi atau suatu negara. Jika disadari dalam kerangka itu, kepemimpinan tak akan dipahami, dihayati, dan dijalankan sebagai yang profan-imanen, melainkan sakral-transenden. Pemimpin adalah gelar profetik, sehingga tak ada bedanya antara pemimpin negara dan imam salat atau khatib Jumat.

Sebab, pada dasarnya, kepemimpinan adalah sebuah tugas suci, meski itu


...

Berita Lainnya