Wakil Presiden

Seno Gumira Ajidarma,
Wartawan

Tiada rebutan putri seperti Minakjinggo dari Blambangan ingin mengawini Kencanawungu dari Majapahit, sebagai kata ganti aneksasi dalam historiografi politik masa kini, tetapi putri yang diidamkan dalam pertarungan kekuasaan jelas bisa diganti sebuah kursi-tentu saja kursi kekuasaan. Jadi, dalam dunia politik kontemporer, bila orang berbicara tentang siapa pendamping presiden, maksudnya bukanlah istri atau suaminya, melainkan wakilnya, yakni wakil presiden.

Sebagai ganti peran sang putri dalam historiografi tradisional, calon wakil presiden tidak melamar, melainkan dilamar. Konteksnya memang bukan siapa calon wakil presiden yang melamar atau diajukan, melainkan siapa calon presiden yang mencari pendamping. Dalam konteks ini terlihat pola: calon presiden melamar sang pendamping itu, agar dirinyalah yang terpilih sebagai presiden; calon presiden yang keliru memilih akan merasa dirugikan, karena gara-gara pendamping yang tak disukai, calon presiden paling potensial bisa batal untuk menang.

Senin, 5 Mei 2014

Seno Gumira Ajidarma,
Wartawan

Tiada rebutan putri seperti Minakjinggo dari Blambangan ingin mengawini Kencanawungu dari Majapahit, sebagai kata ganti aneksasi dalam historiografi politik masa kini, tetapi putri yang diidamkan dalam pertarungan kekuasaan jelas bisa diganti sebuah kursi-tentu saja kursi kekuasaan. Jadi, dalam dunia politik kontemporer, bila orang berbicara tentang siapa pendamping presiden, maksudnya bukanlah istri atau suaminya,

...

Berita Lainnya