Berpolitik dan Tidak Berpolitik

Seno Gumira Ajidarma,
Wartawan

Selalu ada saja orang tidak mencoblos dalam pemilihan umum (pemilu), baik dengan sengaja maupun tidak sengaja. Dalam hal sengaja, tentu harus dibedakan yang sengaja tidak memilih karena tidak mengakui sistem politik yang sah, seperti sikap di antara non-pemilih semasa Orde Baru. Mereka yang berkesadaran seperti itu, oleh Arief Budiman yang juga menganjurkannya, disebut golongan putih (golput). Non-pemilih yang tidak menolak pemilu, artinya tanpa kesadaran politik, tentulah tak sahih disebut golput.

Dalam situasi itu, seorang golput dapat mengatakan dirinya sebagai "berpolitik dengan cara tidak berpolitik", sedangkan yang tidak mencoblos karena malas cukup dikatakan sebagai "tidak berpolitik" sahaja. Dalam klasifikasi, terdapat dua kategori, yakni (1) berpolitik, termasuk dengan cara tidak ikut pemilu dan (2) tidak berpolitik. Namun Wiratmo Soekito (1929-2001) ternyata-dalam klasifikasi saya-mengajukan tiga kategori, yakni (1) berpolitik, (2) terlibat dalam politik, dan (3) tidak berpolitik.

Senin, 24 Maret 2014

Seno Gumira Ajidarma,
Wartawan

Selalu ada saja orang tidak mencoblos dalam pemilihan umum (pemilu), baik dengan sengaja maupun tidak sengaja. Dalam hal sengaja, tentu harus dibedakan yang sengaja tidak memilih karena tidak mengakui sistem politik yang sah, seperti sikap di antara non-pemilih semasa Orde Baru. Mereka yang berkesadaran seperti itu, oleh Arief Budiman yang juga menganjurkannya, disebut golongan putih (golput). Non-pemilih yang tidak

...

Berita Lainnya