Demokrasi Bermistik

Bandung Mawardi,
Pengelola Jagat Abjad Solo

Di pojok bawah Koran Tempo edisi 22 November 2013, halaman 19, tampil iklan kecil dan mengejutkan. Pengiklan mengajukan tawaran lukisan supranatural yang bisa dipakai sebagai modal untuk menggapai kekuasaan bagi si pembeli. Lukisan yang digarap Ki Ayi asal Banten itu menggunakan kata-kata sugestif: "…berpengaruh magis". Lukisan bakal mempengaruhi kehendak tokoh untuk memimpin Indonesia. Mahar lukisan bernilai Rp 5 miliar. Siapa mau membeli?

Iklan memang marak di hajatan demokrasi. Para tokoh dan partai politik mengiklankan diri, berharap mendapat perhatian dan sanjungan. Semula iklan memiliki misi menginformasikan sesuatu agar kita tergoda untuk membeli atau mengkonsumsi. Demokrasi dianggap bergantung pada iklan. Anggapan itu menjadikan Indonesia sebagai negeri terbesar dalam produksi iklan pemilu. Kita menduga bakal ada penghargaan fantastis bagi para caleg dan capres. Mereka mengharumkan nama Indonesia akibat memecahkan rekor dunia dalam beriklan. Oh!

Kamis, 5 Desember 2013

Bandung Mawardi,
Pengelola Jagat Abjad Solo

Di pojok bawah Koran Tempo edisi 22 November 2013, halaman 19, tampil iklan kecil dan mengejutkan. Pengiklan mengajukan tawaran lukisan supranatural yang bisa dipakai sebagai modal untuk menggapai kekuasaan bagi si pembeli. Lukisan yang digarap Ki Ayi asal Banten itu menggunakan kata-kata sugestif: "…berpengaruh magis". Lukisan bakal mempengaruhi kehendak tokoh untuk memimpin Indonesia. Mahar lukisan be

...

Berita Lainnya