Hadiah Nobel untuk Pemusnah Senjata Kimia

Richard Weitz,
Senior Fellow dan Direktur Center for Political-Military Analysis pada Hudson Institute di Washington, DC

Timbunan senjata kimia yang dimiliki Suriah telah membangkitkan perhatian internasional. Senjata kimia yang digunakan terhadap rakyat sipil itu telah mendorong Rusia dan Amerika Serikat untuk melupakan sementara ketegangan diplomatik di antara kedua negara guna menyepakati suatu rencana memusnahkan timbunan senjata kimia Suriah tersebut. Dan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (The Organization for the Prohibition of Chemical Weapons/OPCW), yang diberi tugas melaksanakan rencana itu, baru saja menerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini.

Jelas, bahaya yang dibawa senjata kimia itu tidak berakhir di Suriah. Di samping kemungkinan digunakannya senjata kimia oleh pemerintah di suatu negara terhadap rakyatnya sendiri, ada juga risiko kelompok teroris menggunakan zat beracun, seperti yang mereka lakukan di Irak pada 2007. Sesungguhnya, bagi pelaku-pelaku negara ataupun pelaku-pelaku non-negara, senjata kimia merupakan senjata pemusnah massal paling mudah diproduksi, diperoleh, dan digunakan, karena meluasnya ketersediaan bahan-bahan untuk senjata semacam itu.

Senin, 21 Oktober 2013

Richard Weitz,
Senior Fellow dan Direktur Center for Political-Military Analysis pada Hudson Institute di Washington, DC

Timbunan senjata kimia yang dimiliki Suriah telah membangkitkan perhatian internasional. Senjata kimia yang digunakan terhadap rakyat sipil itu telah mendorong Rusia dan Amerika Serikat untuk melupakan sementara ketegangan diplomatik di antara kedua negara guna menyepakati suatu rencana memusnahkan timbunan senjata kimia Suriah

...

Berita Lainnya