Otak-atik Surplus Beras 10 Juta Ton

Khudori,
PEGIAT ASOSIASI EKONOMI POLITIK INDONESIA (AEPI), ANGGOTA POKJA AHLI DEWAN KETAHANAN PANGAN PUSAT (2010-2014)

Saya sepenuhnya setuju dengan Saudara Kadir bahwa untuk mencapai target produksi padi 72,06 juta ton (setara gabah kering giling/GKG) tahun ini dan menjadi 76,57 juta ton atau setara 43,05 juta ton beras tahun depan merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Sebab, dengan produksi padi sesuai dengan angka ramalan I BPS yang hanya sebesar 69,27 juta ton GKG, sepanjang 2013 hingga 2014 produksi padi harus naik 10,54 persen. Target ini sulit, bahkan mustahil, dicapai. Karena-dalam rentang data yang panjang-tak banyak prestasi kenaikan produksi padi di atas 5 persen. Dalam 10 tahun terakhir, kenaikan sebesar itu hanya terjadi pada tahun-tahun menjelang pemilu, yang sangat mungkin penuh dengan muatan politik.

Namun saya tak setuju dengan pandangan Saudara Kadir bahwa untuk mencapai surplus beras 10 juta ton merupakan pekerjaan pemerintah yang maha-terjal. Dalam artikel berjudul "Jalan Terjal Surplus Beras 10 Juta Ton" (Koran Tempo, 3 Juli 2013), Saudara Kadir sama sekali tidak menyinggung konsumsi beras. Ia hanya mengelaborasi produksi padi domestik dikaitkan dengan target surplus beras 10 juta pada 2014. Bagaimana bisa mengetahui surplus beras domestik kalau kebutuhan konsumsi warga tidak dihitung?

Senin, 15 Juli 2013

Khudori,
PEGIAT ASOSIASI EKONOMI POLITIK INDONESIA (AEPI), ANGGOTA POKJA AHLI DEWAN KETAHANAN PANGAN PUSAT (2010-2014)

Saya sepenuhnya setuju dengan Saudara Kadir bahwa untuk mencapai target produksi padi 72,06 juta ton (setara gabah kering giling/GKG) tahun ini dan menjadi 76,57 juta ton atau setara 43,05 juta ton beras tahun depan merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Sebab, dengan produksi padi sesuai dengan angka ramalan I BPS yang hanya sebes

...

Berita Lainnya