Ramadan, Toleransi, dan Pancasila

D RAMA menegangkan itu kembali terulang. Melalui Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan, pemerintah telah mempertontonkan intoleransi dengan hanya mempertimbangkan sikap kelompok tertentu dan mengabaikan kelompok yang memiliki pendirian, keyakinan, metode, dan fakta lain. Maka, tak terlalu salah jika ada yang menilai sidang isbat hanya merupakan legitimasi bagi kelompok tertentu sekaligus penghakiman atas sikap dan pilihan kelompok lainnya. Sulit untuk tidak menyimpulkan, melalui drama ini, bahwa pemerintah telah gagal memerankan diri sebagai katalisator konflik wacana di kalangan kelompok-kelompok Islam yang berbeda di Indonesia.

Kamis, 11 Juli 2013

Pradana Boy Z.T.F.,
dosen Universitas Muhammadiyah Malang. Kandidat doktor di National University of Singapore (NUS)

D RAMA menegangkan itu kembali terulang. Melalui Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan, pemerintah telah mempertontonkan intoleransi dengan hanya mempertimbangkan sikap kelompok tertentu dan mengabaikan kelompok yang memiliki pendirian, keyakinan, metode, dan fakta lain. Maka, tak terlalu salah jika ada yang menilai sidang isbat h

...

Berita Lainnya