Pergantian Antarwaktu: Pembatasan Kebebasan

Lili Asdjudireja,
ANGGOTA DPR FRAKSI GOLKAR 2009-2014

Ibarat sebuah pertandingan sepak bola, ketika paruh babak pertama usai, ada pemain yang kebetulan mengalami cedera dan harus diganti, pemain cadangan pun masuk. Berapa lama dia harus bermain? Tentu saja masuk sistem durasi, seperti anggota tim yang sudah bermain sejak awal, yakni dua kali 45 menit jika tidak ada perpanjangan waktu. Mengingat babak pertama telah usai, berarti sisa durasinya adalah 45 menit. Tapi bagaimana jika pemain pengganti tersebut-yang bermain hanya satu kali 45 menit-ingin terus berlaga, karena merasa jatahnya adalah dua kali 45 menit? Tentu bisa diteruskan di lapangan berbeda dan bermain sendiri. Sebab, pertandingan telah usai.

Sepak bola merupakan olahraga kolegial, bermain dalam satu kesatuan tim. Jika waktu pertandingan usai, tim pun ke luar lapangan. Pemain pengganti, seberapa pun lamanya dia berada di lapangan, harus turut ke luar lapangan saat wasit menyudahi waktu pertandingan. Di mana-mana, etika dalam pergantian ini sama saja. Tak terkecuali di dunia politik. Anggota DPR, misalnya. Bagi yang dilantik dengan mekanisme pergantian antarwaktu atau PAW, mereka tidak bisa keluar dari durasi masa jabatan anggota Dewan yang digantikan. Jika masa yang tersisa satu tahun, tidak mungkin pejabat pengganti itu menduduki kursinya selama lima tahun.

Rabu, 3 Juli 2013

Lili Asdjudireja,
ANGGOTA DPR FRAKSI GOLKAR 2009-2014

Ibarat sebuah pertandingan sepak bola, ketika paruh babak pertama usai, ada pemain yang kebetulan mengalami cedera dan harus diganti, pemain cadangan pun masuk. Berapa lama dia harus bermain? Tentu saja masuk sistem durasi, seperti anggota tim yang sudah bermain sejak awal, yakni dua kali 45 menit jika tidak ada perpanjangan waktu. Mengingat babak pertama telah usai, berarti sisa durasinya ada

...

Berita Lainnya