Aksentuasi (Pendidikan) Perdamaian Global

Asep Purnama Bahtiar,
WAKIL DEKAN FAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Untuk yang kedua kalinya, Tun Dr Mahathir Mohamad menyambangi sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Senin (3 Juni 2013) dalam acara pembukaan dan kuliah umum "Mahathir Global Peace School". Tahun lalu, tepatnya pada 4 September 2012, mantan Perdana Menteri Malaysia yang sekarang menjadi pucuk pimpinan Perdana Global Peace Foundation (PGPF) ini pernah menyampaikan orasi ilmiah yang bertajuk "Kedamaian Sejagat dan Kriminalisasi Perang: Inisiatif Serantau".

Topik orasi tersebut relevan dengan kondisi mutakhir dunia dewasa ini yang masih diwarnai konflik dan peperangan-dengan segala akibat dan dampak destruktifnya--baik yang berupa potensi di kawasan Asia maupun yang sudah termanifestasi seperti di belahan Asia Tengah dan Asia Barat serta Afrika. Mengutip pandangan Mahathir Mohamad, perang tidak lagi menjadi solusi untuk menyelesaikan pertikaian di antara dua negara. Perang juga tidak bisa menjamin terwujudnya keadilan bagi pihak yang semula dirugikan. Perang hanya berarti pembunuhan manusia secara besar-besaran. Karena itu, lebih baik perang itu diharamkan dan diberikan ancaman hukuman berat bagi mereka yang sengaja mencetuskan peperangan.

Jumat, 7 Juni 2013

Asep Purnama Bahtiar,
WAKIL DEKAN FAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Untuk yang kedua kalinya, Tun Dr Mahathir Mohamad menyambangi sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Senin (3 Juni 2013) dalam acara pembukaan dan kuliah umum "Mahathir Global Peace School". Tahun lalu, tepatnya pada 4 September 2012, mantan Perdana Menteri Malaysia yang sekarang menjadi pucuk pimpinan Perdana Global Peace Foundation (PGPF) ini pernah meny

...

Berita Lainnya