Catatan untuk Gerakan Menanam Pohon

IGG Maha Adi,
DIREKTUR THE SOCIETY OF INDONESIAN ENVIRONMENTAL JOURNALISTS (SIEJ)

Kenapa gerakan menanam pohon-reforestasi dan aforestasi-digemari terutama oleh perusahaan? Gerakan menanam pohon (tree planting) adalah aktivitas yang paling mudah dipahami oleh para pemangku kepentingan yang luas, dalam kerangka pengurangan risiko perubahan iklim. Menanam secara masif memiliki kesan dramatis pada lanskap, relatif murah, serta aktivitas dan dampaknya terukur jika dibandingkan dengan mengerjakan aktivitas mitigasi dan adaptasi lain yang terbatas dan rumit. Menanam menjadi gerakan lingkungan populis, bukan elitis.

Dalam pertemuan American Geophysical Union tahun 2006, dibahas makalah penelitian Govindswamy Bala dari Lawrence Livermore National Laboratory dan koleganya, Ken Caldeira, dari the Carnegie Institution of Washington. Keduanya menyimpulkan tiga hal yang mempertegas hubungan antara hutan dan perubahan iklim global. Pertama, hutan dapat mendinginkan suhu permukaan bumi dengan cara menyerap karbon dioksida selama proses fotosintesis. Kedua, hutan mampu mendinginkan suhu bumi dengan cara menguapkan lebih banyak air ke atmosfer sehingga meningkatkan persentase penutupan awan-cloudiness. Ketiga, hutan mempunyai efek pemanas karena warna yang gelap mampu menyerap sinar matahari dan mempertahankan panas di dekat permukaan bumi.

Rabu, 5 Juni 2013

IGG Maha Adi,
DIREKTUR THE SOCIETY OF INDONESIAN ENVIRONMENTAL JOURNALISTS (SIEJ)

Kenapa gerakan menanam pohon-reforestasi dan aforestasi-digemari terutama oleh perusahaan? Gerakan menanam pohon (tree planting) adalah aktivitas yang paling mudah dipahami oleh para pemangku kepentingan yang luas, dalam kerangka pengurangan risiko perubahan iklim. Menanam secara masif memiliki kesan dramatis pada lanskap, relatif murah, serta aktivitas dan dampakny

...

Berita Lainnya