Indonesia: Negeri Seribu Museum

Bandung Mawardi,
PENGELOLA JAGAT ABJAD SOLO

Indonesia lelah bergerak. Indonesia mesti diam, dimuseumkan di Jakarta. Pengalaman berindonesia tak perlu dengan pengembaraan ke desa, kota, gunung, hutan, bukit, atau laut. Indonesia ada di Jakarta bernama Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Negara telah menghadirkan Indonesia kecil, Indonesia untuk dipandangi dan dipotret meski tanpa pengisahan. Orang-orang berdatangan melihat Indonesia. Melihat berarti tak mengalami atau merasakan. Indonesia cukup dilihat saja. Museum-museum di Indonesia memang untuk "tontonan", narasi tak dipentingkan. Adab bermuseum belum dimiliki, tapi kalangan kaum penguasa tergesa memuseumkan Indonesia. Pada 20 April 2013, TMII berusia 38 tahun. Selebrasi dilangsungkan dengan tema agung: "Museum Terbesar, Inspirasi Peradaban Bangsa".

Kita sulit melupakan protes dan demonstrasi menentang pembangunan TMII. Kaum intelektual, seniman, dan mahasiswa berseru lantang, menolak ambisi besar dari penguasa untuk memuseumkan Indonesia. Indonesia belum memerlukan museum megah dan arogan. Situasi sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan kultural pada masa 1970-an menghendaki kebijakan-kebijakan negara memihak kaum miskin, dan pertanggungjawaban politis serta etis atas pembangunan. Protes tak digubris. Agenda membangun museum besar dilaksanakan demi turisme. Ironis! Dana miliaran rupiah digunakan untuk membangun "arogansi" rezim Orde Baru, memamerkan diri bahwa Indonesia elok dan anggun.

Selasa, 23 April 2013

Bandung Mawardi,
PENGELOLA JAGAT ABJAD SOLO

Indonesia lelah bergerak. Indonesia mesti diam, dimuseumkan di Jakarta. Pengalaman berindonesia tak perlu dengan pengembaraan ke desa, kota, gunung, hutan, bukit, atau laut. Indonesia ada di Jakarta bernama Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Negara telah menghadirkan Indonesia kecil, Indonesia untuk dipandangi dan dipotret meski tanpa pengisahan. Orang-orang berdatangan melihat Indonesia. Melihat berart

...

Berita Lainnya