Slogan Mimpi Cina

Minxin Pei,
GURU BESAR PEMERINTAHAN PADA CLAREMONT MCKENNA COLLEGE DI CLAREMONT, CALIFORNIA, SENIOR FELLOW PADA GERMAN MARSHALL FUND OF THE UNITED STATES

HAMPIR di mana-mana elite-elite yang memerintah-baik di negara demokrasi maupun di negara otoriter-yakin bahwa rekayasa yang dikemas dengan pintar bisa menginspirasi rakyat dan melegitimasi kekuasaan. Sudah tentu ada perbedaan-perbedaan yang krusial. Di negara-negara demokrasi yang berfungsi, pemimpin-pemimpin yang memerintah bisa diminta mempertanggungjawabkan janji-janji yang mereka berikan: pers bisa meneropong kebijakan-kebijakan yang mereka lakukan serta partai-partai oposisi bisa menunjukkan di mana partai yang berkuasa itu berbohong dan menipu. Dengan demikian, para pejabat yang duduk dalam pemerintahan sering kali terpaksa melaksanakan janji-janji yang mereka berikan.

Penguasa-penguasa yang otokratik, sebaliknya, tidak menghadapi tekanan-tekanan semacam itu. Sensor pers, ditindasnya oposisi, dan tidak adanya oposisi yang terorganisasi memberi peluang kepada mereka yang memerintah memberi janji-janji tanpa konsekuensi politik apa pun bila mereka tidak memenuhi janji-janji itu. Alhasil, yang terjadi adalah berkuasanya pemerintah pengumbar slogan, oleh pengumbar slogan, dan untuk pengumbar slogan.

Senin, 22 April 2013

Minxin Pei,
GURU BESAR PEMERINTAHAN PADA CLAREMONT MCKENNA COLLEGE DI CLAREMONT, CALIFORNIA, SENIOR FELLOW PADA GERMAN MARSHALL FUND OF THE UNITED STATES

HAMPIR di mana-mana elite-elite yang memerintah-baik di negara demokrasi maupun di negara otoriter-yakin bahwa rekayasa yang dikemas dengan pintar bisa menginspirasi rakyat dan melegitimasi kekuasaan. Sudah tentu ada perbedaan-perbedaan yang krusial. Di negara-negara demokrasi yang berfungsi, pe

...

Berita Lainnya