Politik Dinasti Hambat Pertumbuhan Ekonomi

Wahyu Prasetyawan,
POLITICAL-ECONOMIST; PENGAJAR EKONOMI POLITIK DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH, DAN PENELITI SENIOR DI LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)

Secara perlahan-lahan politik dinasti mulai terlihat cikal-bakalnya di berbagai daerah di Indonesia. Kenapa disebut baru sebagai cikal-bakal? Jika dibandingkan dengan negara tetangga, Filipina, dinasti politik di sini pantas dikatakan masih dalam tahapan awal. Dinasti politik di Filipina sedikitnya sudah berumur lebih dari 200 tahun, dan menjadi kenyataan politik yang tidak bisa dihindarkan.

Dominasi dinasti politik inilah yang sering kali disinyalir oleh pakar ekonomi-politik sebagai sebab utama mandeknya pertumbuhan ekonomi di sana. Padahal, 200 tahun silam, Filipina merupakan salah satu negara terkaya di kawasan Asia Tenggara. Dengan menimbang pengalaman di Filipina, benih-benih kemunculan dinasti politik perlu diselidiki lebih dalam. Pada masa awal reformasi, kemunculan dinasti politik sangat terkait dengan fenomena orang kuat di partai politik yang baru didirikan. Sebab, partai politik sebagian besar didirikan oleh politikus kuat atau berpengaruh. Kemudian mereka menaruh anggota keluarganya menjadi pengurus penting. Gejala tersebut masih tetap ada.

Sabtu, 8 Desember 2012

Wahyu Prasetyawan,
POLITICAL-ECONOMIST; PENGAJAR EKONOMI POLITIK DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH, DAN PENELITI SENIOR DI LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)

Secara perlahan-lahan politik dinasti mulai terlihat cikal-bakalnya di berbagai daerah di Indonesia. Kenapa disebut baru sebagai cikal-bakal? Jika dibandingkan dengan negara tetangga, Filipina, dinasti politik di sini pantas dikatakan masih dalam tahapan awal. Dinasti politik di Filipina sedikitnya sud

...

Berita Lainnya