Negara Gagal Mengelola Konflik
Senin, 13 Februari 2012
Novri Susan,
Sosiolog konflik Universitas Airlangga*
Selama dua bulan awal 2012 saja, frekuensi kekerasan dalam konflik di antara kelompok buruh, petani, dan masyarakat adat dengan negara atau swasta makin tinggi. Tingginya frekuensi kekerasan yang menyertai kasus-kasus konflik tersebut merupakan indikator bahwa negara telah gagal mengelola konflik secara demokratis.
Seperti pada kasus amuk massa dalam konflik pertambangan di Bima akhir Janu
...