Nasib Peneliti dan Era Globalisasi

Heni Rosmawati, humas, bekerja di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Rabu, 3 November 2010

Banyak tulisan mengulas tentang betapa peneliti Indonesia sebagai aset intelektual selama ini keberadaannya kurang mendapat perhatian negara. Hal ini bisa dilihat dari minimnya gaji yang diterima seorang peneliti, bahkan untuk seorang peneliti yang telah mencapai puncak karier sebagai profesor riset. Dengan masa pengabdian selama 25 tahun, seorang peneliti dengan golongan tertinggi IV-E hanya dihargai Rp 4 juta per bulan. Dengan kondisi seperti i

...

Berita Lainnya