"Mpok-Mpok" Manila
Jumat, 2 Desember 2005
RAJU FEBRIAN
Begitu menginjakkan kaki di Manila, yang sebenarnya sudah sejak akhir pekan lalu, saya selalu mendengar kabar kalau ibu kota Filipina ini terbilang bebas untuk urusan esek-esek.
Bahkan Rodrigo "Boy" Reyes, sopir taksi yang menjadi langganan saya selama di Manila, kerap bercerita soal yang satu itu. Dia mengatakan, kalau wanita penjaja seks di Manila ini sangat mudah ditemukan. Entah di mal, bar, kafe, bahkan di pinggir-ping