Mallarangeng, Mukadar, dan Wanita di Kereta Malam Itu
Minggu, 6 Juni 2010
YON MOEIS
Wanita yang sesekali melepas senyum itu tiba-tiba bicara sepak bola. Suara bising kereta Gajayana yang menuju Jakarta itu tak ia hiraukan. Terlihat ingin nyaman dan leluasa bicara, ia menggeser gelas berisi air jeruk hangat di atas meja. Wanita berkerudung itu pun terus saja bertanya dan sesekali berpendapat. "Saya percaya suatu saat orang itu akan jatuh juga," katanya.
Orang yang dimaksud akan jatuh juga itu tidak lain adala