GLADIATOR

Minggu, 18 Januari 2009

Rafael Nadal mengingatkan kepada Jimmy Connors pada 1980-an. Sama-sama kidal dan menggelegak di lapangan. Orang pun menghormati dan puas dengan "pertunjukan" keduanya di setiap pertandingan karena totalitas permainan mereka. Seakan-akan itulah penampilan terakhir mereka--di setiap pertandingan--sebelum mati.

Pada masa jayanya, Connors mewakili spirit Amerika yang liar. Ia memasuki lapangan seperti koboi berpistol yang siap menembak di setiap sudut d

...

Berita Lainnya