PSSI

Minggu, 23 September 2007

Yon Moeis

  • Wartawan Tempo

    Mata Nurdin Halid sudah terpejam. Ia lelap dan terlihat letih. Tapi hatinya belum tidur. Bisa jadi saat-saat ini ia sedang merisaukan PSSI, organisasi sepak bola tertinggi di Tanah Air yang untuk kedua kalinya kembali ia tinggalkan. Atau bisa jadi pula ia tenang-tenang saja. PSSI tak akan lari dikejar. PSSI akan tetap menjadi miliknya.

    Ketika Mahkamah Agung menyeret NH--begitu lelaki berdarah Makassar itu biasa disebut--ke

  • ...

    Berita Lainnya