Mulai Hidup Baru di Tanah Lama

Gergaji di tangan Mahlil, 30 tahun, bergerak naik-turun, mengikuti tanda garis pada sepotong kayu.

Kamis, 10 Maret 2005

Gergaji di tangan Mahlil, 30 tahun, bergerak naik-turun, mengikuti tanda garis pada sepotong kayu. Sesekali tangannya berhenti, lalu sikunya bergerak menghapus keringat di dahi dan muka. Kadang peluh itu menetes sendiri. Irama gergaji diikuti sengal napasnya. Mahlil tak sendiri. Dia bergantian dengan rekannya yang telah menunggu giliran. Mereka bahu-membahu merancang sebuah pondok untuk masa depan. Di sudut lain, aktivitas yang sama juga terlihat...

Berita Lainnya