Rindu Bernard Akan Parang

Makanan dan obat dirasa cukup. Masa depan dan pekerjaan yang membebani pikiran pengungsi Wasior.

Senin, 25 Oktober 2010

Tak banyak yang bisa dikerjakan Bernard di tempat pengungsiannya di gedung Sekolah Menengah Kejuruan Perikanan Maimare. Biasa berkebun dengan parang dan kapak, tangannya semakin gatal saja di gedung sekolah itu.

Waktu berlalu membosankan untuk Bernard Marani--nama lengkap pria 50 tahun asal Rado, Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, itu. Kampungnya ikut luluh-lantak bersama kampung-kampung lainnya di kota itu oleh banjir bandang yang terj

...

Berita Lainnya