TANGAN kanan Gino, 40 tahun, menggelantung di pegangan pintu sebuah bus antarkota yang melintas di halte Dinas Kesehatan, Cikidang, Cianjur. Adapun tangan kirinya menenteng sejumlah dagangan asongan berupa tahu, telur puyuh rebus, keripik pisang, dan air mineral kemasan. Hari seolah biasa baginya.

Namun, tak lama berselang, sekitar pukul 09.00 WIB, adik iparnya, Heri, menyusulnya. Ahad itu lalu menjadi hari yang tak biasa baginya. Heri memintanya