JAKARTA -- Berada dalam kungkungan penjara tak mengurangi kemampuan Imam Samudra, tokoh bom Bali I, untuk merancang pengeboman berikutnya. Menggunakan laptop yang diselundupkan ke dalam selnya, ia membuka Internet, mengontak jaringannya melalui sarana chatting (percakapan tertulis lewat Internet), dan menyiapkan peledakan bom Bali II.

Fakta baru ini terungkap dari keterangan Komisaris Besar Petrus Reinhard Golose, Kepala Unit Teknologi Informasi