Setelah Tergantung Lalu Bersyarat

Mekanisme penyaluran bantuan dipastikan lebih sulit.

Jumat, 11 Agustus 2006

Bagi Sutarni, 48 tahun, kabar itu ibarat petir di siang bolong. "Ah, masak. Aduh, jangan dihentikan, dong," katanya ketika disambangi Tempo di rumahnya di pinggiran rel Stasiun Depok Baru, Rabu pagi lalu. Wajahnya langsung menjadi murung.

Dia kaget karena kartu kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak yang selama ini menjadi andalannya menopang hidup akan berakhir September. Padahal, bagi janda beranak satu ini, dana Rp 100 ribu per bulan pembe

...

Berita Lainnya