Ketika Warga Perbatasan Terabaikan

Bait puisi tersebut terdengar menyayat seperti sembilu.

Kamis, 24 November 2005

Kami anak-anak negeri iniAnak-anak Nusa Laun, Pulau Wetar, Negeri Pusaka Dari tahun ke tahunDari periode ke periodeKami merintih dan merintih Hingga 60 tahun berlaluAdakah secercah harapan bagi kami di bumi pusaka Indonesia ini?Bait puisi tersebut terdengar menyayat seperti sembilu. Seorang pemuda membacakannya saat Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Saifullah Yusuf mengunjungi pulau yang dianggap sebagai pulau perbatasan, We...

Berita Lainnya