Air Mata Duka

Air mata tak pernah mengenal suku, bahasa, bangsa, dan agama.

Kamis, 13 Oktober 2005

Air mata tak pernah mengenal suku, bahasa, bangsa, dan agama. Saat keperihan tiba karena kepergian orang tercinta, air mata menjadi satu penanda. Di tengah gejolak hati yang sedih, amarah yang memurka, dan kenangan buruk di masa silam, air mata datang menyatukan perasaan yang berbeda.Di depan Monumen Kemanusiaan di Legian, tak jauh dari bekas pusat ledakan bom tiga tahun silam, semua perasaan itu ditumpahkan. Mereka yang kehilangan kerabat kembal...

Berita Lainnya