Gempa berkekuatan 8,7 skala Richter pada 28 Maret 2005 tak hanya mengguncang bumi Nias, tapi juga hati Kanserina E. Dachi, spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Gunung Sitoli. Hatinya ikut terkoyak menyaksikan sekitar 900 nyawa melayang, 6.000 orang terluka, dan 40 ribu lainnya kehilangan tempat tinggal. "Hari itu saya menangani 79 pasien," ia mengenang.

Sejak itu ia memutuskan mengabdikan dirinya di Nias, tanah kelahirannya, keputusan yang--oleh