Oasis Berjalan di Tengah Kekeringan

Ada yang harganya kelewat mahal.

Selasa, 15 Agustus 2006

Pria itu duduk santai di sebuah balai-balai papan di kamar kontrakannya yang sempit. Peluhnya belum kering di kemeja biru tua yang lusuh. Sejurus dia menyulut sebatang rokok dan larut dalam balutan asap.

Wowok, nama pria itu, baru saja pulang dari menjajakan air bersih, pekerjaannya sehari-hari. Sebuah gerobak kayu diparkirnya di samping kamar berdinding tripleks dan beratap seng itu. Di dalamnya ada 18 jeriken kaleng kosong.

Sisa-sisa air masih

...

Berita Lainnya