Air Tak Mengalir di Bambu Larangan

Tepian Kali Bambu Larangan, Kalideres, Jakarta Barat, tiap pagi hingga siang dipenuhi ibu-ibu yang tengah mencuci pakaian. Meski air kali berwarna hijau pekat, mereka tak peduli. "Empat hari enggak ada pasokan air sama sekali. Ya, sudah, saya cuci baju saja di kali," kata Sariah, 60 tahun, warga RW 09 yang ditemui Tempo, kemarin.

Pasokan air yang dimaksud Sariah berasal dari PT Palyja. Air yang biasanya mengalir dari perusahaan itu sirna sejak awal September ini. Untuk mandi, warga terpaksa membeli air dengan harga Rp 5.000 per satu pikul. Untuk mencuci, mereka memanfaatkan air sungai.

Kamis, 1 Oktober 2015

Tepian Kali Bambu Larangan, Kalideres, Jakarta Barat, tiap pagi hingga siang dipenuhi ibu-ibu yang tengah mencuci pakaian. Meski air kali berwarna hijau pekat, mereka tak peduli. "Empat hari enggak ada pasokan air sama sekali. Ya, sudah, saya cuci baju saja di kali," kata Sariah, 60 tahun, warga RW 09 yang ditemui Tempo, kemarin.

Pasokan air yang dimaksud Sariah berasal dari PT Palyja. Air yang biasanya mengalir dari perusahaan itu sirna sejak aw

...

Berita Lainnya