Kesilaman dan Kemenangan Orang-orang Kalah

Petikan itu mengurai kembali kenangan kita yang luhur. Ketika tubuh dan jiwa terperangkap pada ruang dan waktu yang silam, kita berani mengalegorikan masa depan.

Kamis, 10 Desember 2015

Petikan itu mengurai kembali kenangan kita yang luhur. Ketika tubuh dan jiwa terperangkap pada ruang dan waktu yang silam, kita berani mengalegorikan masa depan. Berharap dapat menjadi sesuatu yang dicintainya.

Maka, menyulamlah. Setiap yang bernyawa sejatinya me­ngetahui pertalian hidup mereka dimulai dari tekatan yang mana dan akan selesai pada simpulan seperti apa.

Adakah simpulan hidup ini menyulam sebuah ide atau berakhir pada tanya. Pada

...

Berita Lainnya